Ditangan merekalah apa yang dihajatkan oleh Masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk menjadikan kota menjadi kota yang layak menyandang predikat kota "adipura" dipercayakan, meskipun tidak hanya kepada mereka semua semua beban mesti ditanggung, mengingat kriteria dan parameter yang mesti dipenuhi untuk mendapatkan anugerah adipura tidak hanya kebersihan kota saja, meski demikian sangat lucu manakala kota yang menyandang predikat kota "adipura" kondisi fisik kotanya kotor dan kumuh.
Para penjaga kebersihan kota inilah yang tiap pagi dan sore selalu membersihkan kota, bahkan tidak mengenal lelah meski kondisi hujan rintik rintik sekalipun. Bagi mereka tidak perlu memahami kriteria dan parameter yang harus dipenuhi bagi sebuah kota layak menyandang kota "adipura", biarlah itu dipikirkan oleh para petinggi daerah, mungkin itu yang mereka pikirkan. Yang mereka tahu adalah bagaimana wilayah yang menjadi tanggungjawabnya bersih dari sampah.
Dua hari yang lalu, saya sempatkan untuk mengambil gambar jalan jalan di beberapa
ruas jalan di kota Tuban, saat mengambil gambar jalan di Basuki Rahmad sempat berpapasan dengan mobil dinas Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban memantau persiapan penilaian "adipura" tahun 2011, dan pada saat yang sama menyempatkan untuk ke lokasi Mangrove Center Tuban dimana saat itu sedang dilaksanakan kegiatan "Dekarasi Aliansi Independen Peduli Pantai (ALIPP)" mulai tanggal 8 s/d 10 Nopember 2011.
Para pengunjung Kota Tuban dari Surabaya, saat masuk kota Tuban
Kegagalan tahun kemarin dimana predikat kota "adipura" yang telah disandang kota Tuban beberapa tahun terakhir lepas pada tahun 2010 tidak menyurutkan semangat para petinggi daerah dan para punggawanya untuk kembali menunjukkan kota Tuban layak menyandang predikat kota "adipura" kelompok kota kecil.
Akhirnya, semoga Anugerah Adipura Tahun 2011 dapat diperoleh...... dan tetap menjadi kota "adipura" dimata masyarakat kabupaten Tuban :)
Tulisan lainnya :
Posting Komentar