Mobil dan puing-puing hanyut akibat gelombang pasang tsunami di Kesennuma, Prefektur Miyagi, Jepang utara, setelah gempa bumi kuat menghantam wilayah tersebut, Jumat (11/3). AP/ Nakane Keichi, The Yomiuri Shimbun
Sabtu, 12 Maret 2011 | 09:27 WIB
Seorang peneliti mengamukakan efek gempa bumi yang menghantam Jepang seperti menjatuhkan batu sebesar Isle of Wight, pulau terbesar di Inggris, ke dalam laut.
Gempa yang menghantam Jepang kemarin, seperti dilansir The Telegraph Jumat (11/3), itu berkekuatan 1.000 kali lebih dasyat dari gempa yang melanda Selandia Baru bulan lalu.
Kekuatan gempa itu hampir setengah kekuatan gempa yang melanda Sumatera, pada 2004 yang menimbulkan tsunami hingga menghancurkan Asia Tenggara.
Kerusakan yang melanda Jepang bisa diminimalkan karena negara itu telah terbiasa dengan gempa dan telah membangun infrastruktur dan sistem peringatan.
Jepang mengalami ratusan kali gempa dalam setahun. Itu lantaran Jepang berada di lokasi salah satu titik seismik yang paling aktif di dunia, yaitu “cincin api” Samudra Pasifik.
Jepang rentan gempa karena posisinya berada di atas tiga pergeseran lempeng yang menutupi bumi. Lempengan bergeser menabrak satu sama lain hingga menekan ke atas melepaskan banyak energi terpendam, yang dalam kasus ini setara dengan ledakan dari 1,5 miliar ton bahan peledak.
Pergerakan dibawah air menyebabkan efek ombak yang terpancar keluar ke segala arah.
Dr Simon Boxall dari departemen Oseanografi Universitas Southampton, Inggris, mengatakan, “Itu seperti menjatuhkan batu besar ke dalam laut, batu berukuran Isle of Wight. Percikannya besar dan menimbulkan gulungan ombak sepanjang 200 mil yang riaknya keluar ke segala arah”.
Kekuatan gempa itu hampir setengah kekuatan gempa yang melanda Sumatera, pada 2004 yang menimbulkan tsunami hingga menghancurkan Asia Tenggara.
Kerusakan yang melanda Jepang bisa diminimalkan karena negara itu telah terbiasa dengan gempa dan telah membangun infrastruktur dan sistem peringatan.
Jepang mengalami ratusan kali gempa dalam setahun. Itu lantaran Jepang berada di lokasi salah satu titik seismik yang paling aktif di dunia, yaitu “cincin api” Samudra Pasifik.
Jepang rentan gempa karena posisinya berada di atas tiga pergeseran lempeng yang menutupi bumi. Lempengan bergeser menabrak satu sama lain hingga menekan ke atas melepaskan banyak energi terpendam, yang dalam kasus ini setara dengan ledakan dari 1,5 miliar ton bahan peledak.
Pergerakan dibawah air menyebabkan efek ombak yang terpancar keluar ke segala arah.
Dr Simon Boxall dari departemen Oseanografi Universitas Southampton, Inggris, mengatakan, “Itu seperti menjatuhkan batu besar ke dalam laut, batu berukuran Isle of Wight. Percikannya besar dan menimbulkan gulungan ombak sepanjang 200 mil yang riaknya keluar ke segala arah”.
The Telegraph| Lis Y
Sumber : TEMPO Interaktif
Posting Komentar