Menurut hasil riset terbaru menunjukkan, bahwa burung kolibri coklat dapat mengingat waktu dan tempat dimana sebelumnya ia mengambil madu bunga. Hal ini membuktikan bahwa burung ini bahkan lebih cerdas dari yang dibayangkan manusia. Hasil penelitian menunjukan, otak besar kolibri setara dengan sebutir beras, setiap hari memetik ratusan kuntum madu bunga, namun, ia tetap dapat menemukan letak bunga madu yang sudah pernah dipetiknya. Ia juga mengetahui kapan bunga-bunga itu ditumbuhi lagi dengan madu baru.
Dimasa lalu, kalangan pendidikan beranggapan, bahwa potongan memory yang memencar dan tidak berkesinambungan ini hanya ada pada manusia. Penanggung jawab penelitian, professor biologi Harry dari sebuah Universitas di Kanada menjelaskan bahwa daya ingat binatang bahkan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan, otak besar tidak perlu terlalu besar, namun bisa menangani pekerjaan yang rumit. “Otak besar binatang ini lebih kecil 7 kali lipat dibanding manusia. Mereka bisa memadukan informasi ruang dengan jarak waktu, dan dalam seharian bisa berganti setiap saat, sungguh mencengangkan. Ini adalah suatu pekerjaan yang sangat akurat,” ujarnya.
Penelitian ini dilakukan bersama sarjana Inggris dan Kanada dan dipublikasikan di majalah ”Biologi Moderen”. Ilmuwan mengikuti jejak penerbangan migrasi 3 ekor burung kolibri jantan yang melintasi Pegunungan Kanada di musim panas, sekaligus menempatkan 8 kuntum bunga yang dipenuhi dengan cairan gula, dengan cara ini merekam frekuensi burung kolibri dalam memetik madu.
Jika cairan gula itu diserap kolibri, maka setengah dari bunga itu akan diisi madu lagi setiap 10 menit, dan bunga lainnya akan diisi madu selang waktu 20 menit. Peneliti mendapati, burung kolibri akan segera kembali memetik madu sesuai dengan jarak waktu pengisian madu. Harry menduga, bahwa teknik pengenalan yang unik ini merupakan keterampilan mutlak kehidupan burung kolibri. Berat burung kolibri kurang lebih 3,2 gram. Jika hendak terbang kembali dari selatan Amerika dan Meksiko ke tempat perkembang-biakannya di Las Vegas, jarak penerbangan yang ditempuh mencapai 1500 km. Ditinjau dari ukuran bentuk fisik kolibri, ini adalah jarak migrasi jenis burung yang paling jauh jaraknya dan yang diketahui saat ini. “Kalau menghendaki burung kolibri terbang kembali ke bunga (bekas dimakannya), percuma saja. Ini perlu menghabiskan banyak energi. Ukuran burung kolibri sangat kecil, detak jantung mereka sangat cepat, bagi mereka, dapat mengambil madu secara efektif, sungguh merupakan hal yang sangat penting,“ ujar Harry.
Percoban di laboratorium sebelumnya di masa lalu, juga diketahui binatang tersebut juga bisa memiliki kemampuan serupa setelah dilatih secara mendalam, namun, ini adalah hasil pengamatan pertama yang diperoleh dari alam bebas, dikarenakan ancaman pemangsa, mencari pasangan dan faktor lainnya perhatian binatang mungkin akan terpencar. Harry menuturkan, “di ruang laboratorium sunyi senyap, burung bertengger di atas batang pohon, asalkan bisa mengingat baik-baik sinyal suara yang berkicau dan jarak waktu meletakkan makanan itu sudah cukup, namun, penelitian kali ini bukan seperti itu.”
Dimasa lalu, kalangan pendidikan beranggapan, bahwa potongan memory yang memencar dan tidak berkesinambungan ini hanya ada pada manusia. Penanggung jawab penelitian, professor biologi Harry dari sebuah Universitas di Kanada menjelaskan bahwa daya ingat binatang bahkan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan, otak besar tidak perlu terlalu besar, namun bisa menangani pekerjaan yang rumit. “Otak besar binatang ini lebih kecil 7 kali lipat dibanding manusia. Mereka bisa memadukan informasi ruang dengan jarak waktu, dan dalam seharian bisa berganti setiap saat, sungguh mencengangkan. Ini adalah suatu pekerjaan yang sangat akurat,” ujarnya.
Penelitian ini dilakukan bersama sarjana Inggris dan Kanada dan dipublikasikan di majalah ”Biologi Moderen”. Ilmuwan mengikuti jejak penerbangan migrasi 3 ekor burung kolibri jantan yang melintasi Pegunungan Kanada di musim panas, sekaligus menempatkan 8 kuntum bunga yang dipenuhi dengan cairan gula, dengan cara ini merekam frekuensi burung kolibri dalam memetik madu.
Jika cairan gula itu diserap kolibri, maka setengah dari bunga itu akan diisi madu lagi setiap 10 menit, dan bunga lainnya akan diisi madu selang waktu 20 menit. Peneliti mendapati, burung kolibri akan segera kembali memetik madu sesuai dengan jarak waktu pengisian madu. Harry menduga, bahwa teknik pengenalan yang unik ini merupakan keterampilan mutlak kehidupan burung kolibri. Berat burung kolibri kurang lebih 3,2 gram. Jika hendak terbang kembali dari selatan Amerika dan Meksiko ke tempat perkembang-biakannya di Las Vegas, jarak penerbangan yang ditempuh mencapai 1500 km. Ditinjau dari ukuran bentuk fisik kolibri, ini adalah jarak migrasi jenis burung yang paling jauh jaraknya dan yang diketahui saat ini. “Kalau menghendaki burung kolibri terbang kembali ke bunga (bekas dimakannya), percuma saja. Ini perlu menghabiskan banyak energi. Ukuran burung kolibri sangat kecil, detak jantung mereka sangat cepat, bagi mereka, dapat mengambil madu secara efektif, sungguh merupakan hal yang sangat penting,“ ujar Harry.
Percoban di laboratorium sebelumnya di masa lalu, juga diketahui binatang tersebut juga bisa memiliki kemampuan serupa setelah dilatih secara mendalam, namun, ini adalah hasil pengamatan pertama yang diperoleh dari alam bebas, dikarenakan ancaman pemangsa, mencari pasangan dan faktor lainnya perhatian binatang mungkin akan terpencar. Harry menuturkan, “di ruang laboratorium sunyi senyap, burung bertengger di atas batang pohon, asalkan bisa mengingat baik-baik sinyal suara yang berkicau dan jarak waktu meletakkan makanan itu sudah cukup, namun, penelitian kali ini bukan seperti itu.”
19-09-2010, 06:21 AM
sumber : http://ceriwis.us/showthread.php?t=54599
Tidak ada komentar:
Posting Komentar